Adabeberapa konsekuensi positif yang muncul sebagai akibat adanya mobilitas sosial dalam masyarakat, di antaranya adalah sebagai berikut. 1) Individu atau kelompok akan berusaha untuk mewujudkan harapan atau cita-citanya. Hal ini karena adanya kesempatan terbuka untuk pindah dari lapisan bawah ke lapisan atas. Playthis game to review Social Studies. Perpindah dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya yang dialami oleh seseorang disebut . Bagaimanakahbentuk konsekuensi mobilitas sosial dalam kehidupan masyarakat? Jawaban: bentuk konsekuensi mobilitas sosial dalam kehidupan masyarakat, yaitu berupa kemungkinan terjadinya penyesuaian dan kemungkinan terjadinya konflik. 53. Jelaskan faktor memengaruhi terbentuknya mobilitas sosial dalam kehidupan masyarakat! Beberapadampak negatif globalisasi bidang ekonomi, yaitu: Tantangan pada perkembangan sektor industri di dalam negeri. Dapat memperburuk pertumbuhan ekonomi di dalam negeri bila tidak direncanakan dengan baik. Produk impor dapat membuat produk lokal kalah bersaing. Potensi terjadinya kondisi tidak stabil pada sektor keuangan akan semakin besar. Sepanjang2 tahun terakhir, hukum Indonesia bak kisah sinetron televisi. Panggung meja hijau menampilkan tangis, ketidakadilan, dan skenario-skenario dari orang yang tidak tersentuh hukum secara Konsekuensimobilitas sosial vertikal keatas dapat berdampak positif maupun negatif. Pada masyarakat terbuka (demokrasi), mobilitas memungkinkan orang dapat mencapai jenjang yang lebih tinggi. Hal itu dapat terjadi melalui persaingan. Jika status sosial tertentu dapat tercapai dalam persaingan, terjadilah mobilitas sosial keatas. Pengaruhdiferensiasi sosial dan stratifikasi sosial sendiri akan membawa pengaruh dan berbagai konsekuensi dalam kehidupan masyarakat. Orang yang menduduki lapisan masyarakat atas akan memiliki cara hidup yang berbeda daripada orang yang berada pada lapisan masyarakat bawah. Mobilitasberasal dari kata latin mobilis artinya mudah dipindahkan.Mobilitas sosial atau gerak sosial didefinisikan perpindahan orang atau kelompok dari str Halhal yang dapat menghambat terjadinya social climbing dan justru dapat mengakibatkan terjadinya contoh kasus mobilitas sosial vertikal ke bawah antara lain, adanya perbedaan ras, diskriminasi kelas, adanya faktor ekonomi seperti kemiskinan, faktor agama dan bahkan perbedaan jenis kelamin. Setiaporang tentu mengalami mobilitas sosial. Namun, apa pengertian mobilitas sosial dan bagaimana dampaknya? Ini informasinya. eNgt7. Menurut Kimball Young Soekanto, 2002 249 mobilitas sosial atau gerak sosial atau social mobility adalah suatu gerak dalam struktur sosial social structure yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial. Struktur sosial mencakup sifat-sifat hubungan antara individu dalam kelompok dan hubungan antara individu dengan kelompoknya. Pitirim A. Sorokin Sunarto, 2004 menyebutkan bahwa mobilitas sosial menjelaskan beberapa perpindahan dari seorang individu atau objek sosial atau nilai, apapun yang diakibatkan karena kreasi atau perubahan akibat aktivitas manusia dari posisi sosial yang satu ke posisi sosial lainnya. Horton dan Hunt 1999 36 menyatakan bahwa mobilitas sosial social mobility dapat diartikan sebagai suatu gerak perpindahan dari suatu kelas sosial ke kelas sosial uraian di atas dapat disimpulkan bahwa mobilitas sosial adalah posisi sosial seseorang yang mengalami gerak atau perpindahan dari satu posisi sosial ke posisi sosial yang lain. Mobilitas sosial mudah dilaksanakan dalam masyarakat dengan sistem stratifikasi sosial terbuka dan sulit dilaksanakan dalam masyarakat berkelas sosial mobilitas sosial tidak dapat dipisahkan dengan konsep serta dimensi kriteria stratifikasi sosial. Seringkali konsep mobilitas sosial disamakan dengan konsep mobilitas penduduk population mobility. Secara konseptual, antar keduanya berbeda. Mobilitas sosial terfokus pada perpindahan status sosial, sedangkan mobilitas penduduk terkait dengan perpindahan secara geografis teritorial, baik perpindahan tempat tinggal dan atau tempat Mobilitas SosialPitirim A. Sorokin menyebut mobilitas sosial dengan istilah gerak sosial Soekanto, 2002 249. Ada dua prinsip bentuk gerak sosial meliputi gerak sosial horisontal dan gerak sosial sosial horisontal merupakan peralihan individu atau obyek-obyek sosial lainnya dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang sederajat, dan dengan gerak sosial yang horizontal tidak terjadi perubahan derajat kedudukan seseorang ataupun suatu obyek sosial. Contoh Seorang cleaning service beralih profesi menjadi office sosial vertikal dimaksudkan sebagai perpindahan individu atau obyek sosial dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lainnya yang tidak sederajat. Ada dua jenis gerak sosial vertikal, meliputi a Gerak sosial vertikal naik social climbing yaitu masuknya individu yang mempunyai kedudukan rendah ke dalam kedudukan yang lebih tinggi. Contoh Anak seorang tukang bubur yang karena ketekunannya menjadi sarjana, yang menjadikan kedudukan keluarganya menjadi terpandang dan naik karena menjadi keluarga “sarjana”; b Gerak sosial menurun social sinking mempunyai dua bentuk utama yaitu1 Turunnya kedudukan individu ke kedudukan yang lebih rendah derajatnya. Contoh Seseorang pejabat sebuah instansi yang kaya dan terhormat, tiba-tiba diketahui telah menyelewengkan uang perusahaan, akhirnya ia dipecat, harta kekayaannya disita dan ia menjadi orang miskin dan pengangguran.2 Turunnya derajat kelompok individu yang dapat berupa disintegrasi kelompok sebagai kesatuan. Contoh Sekelompok buruh yang berdemo menuntut kesejahteraan dan jaminan kerja dapat mengalami disintegrasi dengan seluruh buruh yang 2006 221-222 menyebut ada tiga tipe dasar mobilitas yaitu mobilitas antargenerasi, mobilitas struktural dan mobilitas antargenerasi intergenerational mobility merujuk pada suatu perubahan yang terjadi di antara generasi-generasi. Jika generasi sekarang anak berada pada tingkat kelas sosial lebih tinggi dari generasi sebelumnya orang tua, maka keadaan ini dinamakan mobilitas sosial ke atas upward social mobility. Sebaliknya, apabila seorang anak dalam bisnisnya mengalami kebangkrutan, lantas kemudian meminta bantuan orang tuanya, maka kondisi ini dinamakan mobilitas sosial ke bawah downward social mobility.Mobilitas struktural structural mobility merujuk pada perubahan dalam masyarakat yang menyebabkan sejumlah besar orang naik atau turun tangga kelas sosial. Pesatnya perkembangan teknologi dan globalisasi telah membuka banyak peluang untuk bermobilitas dengan menghadirkan beragam jenis pekerjaan baru. Sejumlah besar orang mengikuti pendidikan, pelatihan, kursus, pindah pekerjaan dari kerah biru ke kerah putih. Meskipun hal ini melibatkan upaya individu, namun yang melandasi mobilitas ini adalah perubahan pada struktur pekerjaan. Dengan kata lain, perubahan status seseorang bukan karena perilaku individu melainkan karena perubahan struktural dalam pertukaran exchange mobility terjadi ketika sejumlah besar besar masyarakat naik dan turun tangga kelas sosial secara seimbang, proporsi kelas- kelas sosial tetap sama. Diandaikan bahwa sebanyak satu juta orang dilatih dengan teknologi baru lalu mereka naik tingkat kelas sosial. Di sisi lain ada sekitar satu juta orang yang tergeser kelas sosialnya akibat kegagalan pengembangan perusahaan atau terkena pemutusan hubungan kerja. Diasumsikan hasil akhirnya adalah keseimbangan, dan sistem kelas pada dasarnya tetap tak Umum Mobilitas SosialDalam mempelajari mobilitas sosial, harus dipahami beberapa prinsip umum yang terdapat di dalam mobilitas itu sendiri Kanto, 2007.1. Tidak ada masyarakat yang memiliki sistem stratifikasi sosial mutlak tertutup absolutely closed social stratification di mana sama sekali tidak ada mobilitas sosial vertikal. Dalam masyarakat yang menerapkan sistem kasta sekalipun, proses mobilitas sosial vertikal pasti terjadi, hanya saja frekuensinya sangat terbatas. Misalnya turun dari kasta atas karena melakukan penyimpangan norma, atau dari kasta bawah bisa naik ke kasta yang lebih atas melalui Betapapun terbukanya sistem stratifikasi sosial tak mungkin bersifat mutlak terbuka absolutely open social stratification. Artinya, mobilitas sosial tidak dapat dilakukan sebebas-bebasnya, sedikit banyak pasti ada hambatan- hambatannya, terutama untuk mobilitas sosial vertikal Sistem stratifikasi sosial dalam masyarakat cenderung bersifat relatif terbuka relatively open social stratification atau relatif tertutup relatively closed social stratification. Pada masyarakat yang satu memiliki sistem statifikasi sosial yang relatif lebih terbuka dibandingkan masyarakat lainnya, atau sebaliknya. Ini berarti bahwa fenomena terjadinya mobilitas sosial dalam masyarakat cukup Mobilitas sosial yang berlaku secara umum bagi semua tipe masyarakat tidak mungkin ada, karena setiap masyarakat cenderung memiliki ciri-ciri spesifik bagi proses mobilitas sosialnya. Hal ini bisa disebabkan karena perbedaan budaya, kondisi sosial ekonomi masyarakat dan Beragam faktor, baik sosio-kultural, ekonomi bahkan politik, cenderung memiliki pengaruh yang berbeda terhadap laju mobilitas sosial dalam masyarakat maupun Mobilitas SosialFenomena mobilitas sosial sangat kompleks, oleh karena itu baik faktor penentu maupun prosesnya juga sangat beragam. Dalam masyarakat terdapat beberapa faktor penyebab pokok mobilitas sosial, antara lain Kanto, 20071 Sifat dari sistem stratifikasi sosial dalam masyarakatPada masyarakat yang memiliki sistem stratifikasi sosial relatif terbuka akan memberi peluang meningkatnya proses mobilitas sosial vertikal naik. Sebaliknya yang relatif tertutup bisa menghambat proses mobilitas sosial vertikal naik. Sifat sistem stratifikasi sosial ini kurang berpengaruh cenderung netral terhadap proses mobilitas sosial Kondisi sosial budaya dan ekonomi masyarakata Nilai dan norma sosial yang dulunya menghambat proses mobilitas sosial secara bertahap berubah menjadi netral dan bahkan memberikan toleransi meningkatnya proses mobilitas sosial, baik vertikal maupun horisontal. Pengaruh yang cukup signifikan terlihat dari meningkatnya proses mobilitas sosial kaum perempuan, terutama di daerah pedesaan, baik di bidang pendidikan maupun Tingkat pendidikan masyarakat yang semakin maju. Merupakan salah satu faktor pendorong terciptanya masyarakat maju dan modern yang sarat dengan proses mobilitas sosial. Meningkatnya fenomena mobilitas sosial dalam masyarakat transisi dari tradisional ke modern dan masyarakat modern, pada gilirannya akan berdampak pada semakin kompleksnya struktur stratifikasi Kondisi ekonomi masyarakat. Cukup baiknya kondisi ekonomi masyarakat akan memberikan peluang yang besar terhadap laju mobilitas sosial vertikal karena sifatnya yang kumulatif. Dipihak lain, kondisi ekonomi yang kurang menguntungkan, misalnya kemiskinan, cenderung memotivasi individu untuk melakukan mobilitas sosial agar bisa keluar dari lingkaran kemiskinan dalam rangka mencapai kehidupan yang lebih Kondisi lingkungan luar yang memberi peluang terjadinya mobilitas sosiala Nilai dan norma sosial yang lebih longgarb Kesempatan kerja dan peluang berusaha cukup tersediac Peluang untuk berprestasi peningkatan karier lebih besard Fasilitas umum misalnya lembaga pendidikan cukup memadaie Adaptasi antar budaya relatif mudah, baik melalui proses asimilasi budaya maupun Motivasi individu, khususnya generasi muda untuk melakukan mobilitas sosial. Hal ini ada kaitannya dengan motivasi yang cukup besar untuk melakukan perubahan, dan cenderung mulai meninggalkan sifat fatalistik pasrah pada nasib5 Tersedianya saluran mobilitas sosial, Menurut Pitirim A. Sorokin Soekanto, 2002 252-254, proses mobilitas sosial vertikal melalui saluran-saluran tadi disebut social circulation. Adapun saluran yang terpenting adalah angkatan bersenjata, lembaga-lembaga keagamaan, sekolah-sekolah, organisasi politik, organisasi ekonomi dan organisasi itu Sadiyo 1996 26-28 menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi mobilitas sosial sebagai berikut1 Perubahan kondisi sosial. Struktur masyarakat dapat berubah dengan sendirinya karena adanya perubahan dari dalam maupun dari luar masyarakat. Kemajuan teknologi misalnya dapat membuka kemungkinan timbulnya mobilitas ke atas, perubahan ideologi pun juga dapat menimbulkan stratifikasi Ekspansi teritorial dan gerak populasi. Ekspansi teritorial dan perpindahan penduduk yang cepat, membuktikan ciri fleksibilitas struktur sosial dan mobilitas Pembatasan komunikasi. Situasi-situasi yang membatasi komunikasi di antara strata yang beraneka ragam itu menghalangi pertukaran pengetahuan dan pengalaman di antara mereka. Hal ini akan memperkokoh garis pembatas di antara strata yang ada, dan akan menghalangi mobilitas Pembagian kerja. Besarnya kemungkinan bagi terjadinya mobilitas, relatif dipengaruhi oleh tingkat pembagian kerja yang ada. Jika tingkat pembagian kerja tinggi dan sangat dispesialisasikan, maka mobilitas sosial akan menjadi lemah, karena mobilitas sosial akan menyulitkan individu bergerak dari satu stata ke strata lain, karena spesialisasi kerja menuntut ketrampilan Tingkat fertilitas yang berbedaTingkat kelahiran yang tinggi dari kelas-kelas yang lebih rendah membatasi anggota-anggota keluarganya meningkatkan mobilitas sosial akibat rendahnya tingkat kehidupan secara Situasi politikTidak sedikit penduduk meninggalkan negara sendiri pindah ke negara lain karena sistem politik di negaranya yang tidak mereka setujui. Misalnya pengungsi Myanmar, Kamboja, Afganistan , dan Penghambat Mobilitas SosialMasyarakat selalu berusaha untuk meningkatkan kesejahteraannya dengan mengadakan mobilitas sosial, namun usaha itu selalu ada hambatan-hambatan. Adapun berbagai faktor yang menghambat terjadinya mobilitas sosial, antara lain1 Kemiskinan dapat membatasi kesempatan bagi orang-orang untuk berkembang dan mencapai kemajuan sosial. Kemiskinan ini bukan hanya kemiskinan material, tetapi juga kemiskinan struktural, kemiskinan kultural, dan kemiskinan Perbedaan jenis kelamin dalam masyarakat berpengaruh dalam prestasi,kekuasaan, status sosial, dan kesempatan-kesempatan untuk meningkatkan derajat kehidupan. Hal ini mengakibatkan adanya perbedaan mobiltias ke atas. Dalam banyak masyarakat, pria dipandang lebih tinggi dan cenderung menjadi lebih mobil daripada Perbedaan rasial dan agama; dalam kaitan dengan status sosial, merupakan faktor penting bagi terciptanya sistem kelas tertutup atau kasta, yang tidak memungkinkan mobilitas vertikal, misalnya sistem kasta di India. Pada masyarakat yang memiliki perbedaan tajam tentang rasial, maka hanya mereka yang superior yang dianggap mampu untuk melaksanakan berbagai aktivitas sosial, sedangkan mereka yang dianggap inferior sangat dibatasi gerak Diskriminasi kelas dalam sistem kelas terbuka dapat juga menjadi perintang mobilitas ke atas seperti terbukti melalui pembatasan keanggotaan dari organisasi tertentu dalam Proses sosialisasi dalam subkultur. Kadang-kadang kelas-kelas sosial menjadi subkultur di mana seseorang berkembang sejak kecil dan mengalami proses sosialisasi, sehingga dapat menjadi pembatas mobilitas ke atas. Anak-anak dari kelas menengah misalnya diajar dan dilatih untuk menyesuaikan diri dengan kelasnya dalam peranan, harapan, nilai, dan norma yang Mobilitas SosialSadiyo 1996 28-29 menyebutkan bahwa adanya mobilitas dalam masyarakat akan menimbulkan beraneka ragam akibat atau konsekuensi dampak baik yang negatif maupun positif, seperti kemungkinan timbulnya konflik antar kelas, antar kelompok sosial, dan antar generasi serta kemungkinan terjadinya penyesuaian kembali setelah terjadinya lain yang ditimbulkan dari mobilitas sosial, baik yang secara vertikal maupun horizontal dapat memberikan akibat yang positif, baik bagi orang yang mengalami mobilitas itu sendiri maupun bagi masyarakat. Beberapa akibat yang menimbulkan dampak positif dari mobilitas sosial antara lain1 Orang-orang akan berusaha untuk berprestasi atau berusaha untuk maju. Karena adanya kesempatan atau keterbukaan untuk pindah dari lapisan bawah ke lapisan atas, mendorong orang untuk bekerja keras mencapai lapisan atau kedudukan yang lebih Mobilitas sosial akan lebih mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat ke arah yang lebih baik. Mobilitas sosial mendorong masyarakat mengalami perubahan sosial ke arah yang diinginkan. Perubahan dari masyarakat agraris ke masyarakat industri akan lebih cepat terjadi bila didukung oleh mobilitas sosial vertikal dalam pendidikan yang dinamis menciptakan harapan-harapan yang tidak selalu dapat dipenuhi, sehingga dapat menimbulkan ketidakpuasan dan ketida kbahagiaan. Menurut Horton dan Hunt 1999 39, ada beberapa konsekuensi negatif dari adanya mobilitas sosial vertikal yaitu1 Kecemasan akan terjadi penurunan status bila terjadi mobilitas menurun2 Ketegangan stress dalam mempelajari peran baru dari status jabatan yang Keretakan hubungan antar anggota kelompok primer, karena seseorang berpindah status yang lebih tinggi atau ke status yang lebih Meningkatnya mobilitas geografis, yang bisa saja membawa studi lain Horton dan Hunt, 1999 41; Henslin, 2006 219-221 mengemukakan bahwa mobilitas menurun berkaitan dengan banyak hal yang berkaitan dengan dampak negatif terhadap mental-emosional seseorang, seperti gangguan kesehatan, frustasi, perasaan terasing, keterpencilan sosial, hingga berdampak pada keretakan keluarga. Masalah mental akan berdampak lebih besar bila merupakan bagian stres yang terkait dengan kemiskinan. source modul belajar mandiri pppk ips sosiologi, Pembelajaran 3. Struktur Sosial, kemdikbud - Mobilitas sering diartikan sebagai perpindahan atau pergerakan yang bisa membawa perubahan. Sedangkan sosial memiliki keterkaitan dengan kehidupan masyarakat. Maka mobilitas sosial dapat dimaknai sebagai pergerakan seseorang dalam kehidupan masyarakat yang bisa menyebabkan perubahan. Mobilitas sosial bisa terjadi setiap saat, karena kehidupan masyarakat tergolong Indera Ratna Irawati Pattinasarany dalam buku Stratifikasi dan Mobilitas Sosial 2016, mobilitas sosial merupakan perubahan status atau posisi sosial seseorang atau sekelompok orang dalam masyarakat. Perubahan status atau posisi sosial ini bisa mencakup berbagai bidang, mulai dari ekonomi, politik, sosial, budaya, pendidikan atau lainnya. Perubahan ini akan selalu terjadi dalam lingkungan masyarakat. Baca juga Konsekuensi dari Mobilitas SosialBentuk mobilitas sosial dan contohnya Mengutip dari jurnal yang berjudul Mobilitas Sosial Nelayan di Kawasan Pariwisata Pantai, karya Wiluk Kurniawati dan Puji Lestari, mobilitas sosial dibagi menjadi tiga bentuk, yakni Mobilitas sosial vertikal Terjadi karena adanya perubahan kedudukan sosial dalam posisi yang tidak sederajat. Jenis mobilitas ini dibagi menjadi dua, yakni Social sinking atau gerak mobilitas sosial ke bawahAdanya perubahan kedudukan sosial dari kedudukan tinggi ke yang lebih rendah. Contohnya pegawai kantor yang melakukan korupsi, lalu dipecat. Contoh lainnya seorang kapten sepak bola menjadi pemain sepak bola biasa. Social climbing atau gerak mobilitas sosial ke atasAdanya perubahan kedudukan sosial dari posisi rendah ke posisi tinggi. Contoh yang tepat tentang social climbing, yaitu seorang warga biasa diangkat menjadi ketua RT, seorang guru diangkat menjadi kepala sekolah, dan sebagainya. Mobilitas sosial horizontal Mobilitas sosial yang terjadi karena adanya perubahan kedudukan sosial, tetapi masih dalam posisi yang sederajat. Contohnya perpindahan warga negara, adanya pertukaran pelajar, perpindahan lokasi pekerjaan tanpa mengubah jabatan, dan lain-lain. Baca juga Faktor-Faktor Pendorong Mobilitas Sosial Mobilitas antargenerasi Mobilitas sosial yang terjadi karena adanya perubahan kedudukan sosial yang berbeda dengan keluarganya. Jenis mobilitas ini dibagi menjadi dua, yakni Mobilitas intergenerasiPerubahan status sosial yang terjadi di antara beberapa generasi, mulai dari kakek nenek hingga cucu. Contohnya kakek bekerja sebagai dokter, anaknya bekerja sebagai guru, cucunya bekerja sebagai dosen. Contoh lainnya nenek bekerja sebagai pegawai swasta, anaknya bekerja sebagai ibu rumah tangga, cucunya bekerja sebagai pengusaha sukses. Mobilitas intragenerasiPerubahan status sosial yang terjadi di dalam satu generasi yang sama, mulai dari ayah ibu hingga anaknya. Contohnya ayah bekerja sebagai karyawan swasta, anaknya bekerja sebagai guru. Contoh lainnya ibu bekerja sebagai ibu rumah tangga, anaknya bekerja sebagai dokter. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Home Sosiologi Bagaimana bentuk konsekuensi mobilitas sosial dalam kehidupan masyarakat ? SEORANG PENGGUNA TELAH BERTANYA 👇 Bagaimana bentuk konsekuensi mobilitas sosial dalam kehidupan masyarakat ? INI JAWABAN TERBAIK 👇 Jawaban yang benar diberikan Haridwi2003 Berupa proses sosial yang disosiatif, misalnya konflik. Konflik sebagai konsekuensi dari mobilitas dari monilitas sosial dapat berupa konflik antarkelas, antarkelompok sosial, atau antargenerasi. Jawaban yang benar diberikan latisyadea berupa proses sosial yang disosiatif, misalnya konflik. konflik sebagai konsekuensi dari mobilitas dari monilitas sosial dapat berupa bentuk konflik antar kelas, antar kelompok sosial Jawaban yang benar diberikan eliana5151 Berupa proses sosial yang disosiatif,misalnya sebagai konsekuensi dari mobilitas sosial dapat berupa konflik antarkelas,antarkelompok,sosial atau generasi. Semoga Membantu Jawaban yang benar diberikan azzahrazizah232 jawaban bentuk konsekuensi ya menerima atau dihadapi Penjelasan karena mau gak mau.. mobilitas itu pasti akan terjadi karena mobilitas sendiri sifatnya dinamis yang di dorong oleh faktor perubahan sosial itu sendiri Jawaban yang benar diberikan Fajeng8966 jawaban gatau kak Penjelasan maaf kakakaka aku bocil hwhehe Jawaban yang benar diberikan chandra3974 Pada masyarakat berkasta yang bersifat tertutup, hampir tidak ada gerak sosial yang bersifat vertikal karena kedudukan seseorang telah ditentukan sejak dilahirkan. Pekerjaan yang dilakukan, pendidikan yang diperoleh, dan seluruh pola-pola hidupnya telah diketahui sejak dia dilahirkan, karena struktur sosial masyarakatnya tidak memberikan peluang untuk mengadakan perubahan. Dalam sistem lapisan terbuka, semua kedudukan yang hendak dicapai diserahkan pada usaha dan kemampuan si individu. Memang benar, bahwa anak seorang pengusaha mempunyai peluang yang lebih baik dan lebih besar daripada anak seorang tukang sapu di jalan. Akan tetapi, kebudayaan di masyarakat kita tidak menutup kemungkinan bagi anak tukang sapu untuk memperoleh kedudukan yang lebih tinggi daripada kedudukannya yang dimiliki semula. Bahkan sebaliknya, sifat terbuka dalam sistem lapisan, dapat mendorong dirinya untuk mencapai kedudukan yang lebih tinggi dan lebih terpandang dalam masyarakat. Dalam masyarakat selalu ada hambatan dan kesulitan, misalnya birokrasi yang berbelit-belit, biaya, dan kepentingan yang tertanam dengan kuat. Pengaruh mobilitas sosial, baik secara horizontal maupun secara vertikal, umumnya membawa akibat-akibat tertentu yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif terhadap pelakunya. maaf kalo salah Jawaban yang benar diberikan agungwinda9846 Pembahasannya berupa proses sosial yang disosiatif, misalnya konflik. konflik sebagai konsekuensi dari mobilitas dari monilitas sosial dapat berupa bentuk konflik antar kelas, antar kelompok sosial Jawaban yang benar diberikan wappoyy Bentuk mobilitas sosial ada 3, mobilitas vertikal,mobilitas horizontal dan mobilitas antargenerasi. Jawaban yang benar diberikan rasyadi18 jawaban Pendahuluan Mobilitas Sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau kelompok dari lapisan strata sosial yang satu ke lapisan yang lain. Mobilitas berasal dari kata mobilis yang berarti mudah dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain yang dalam bahasa Indonesia diartikan dengan “gerak” atau “perpindahan”. Pembahasan Beberapa konsekuensi dari mobilitas sosial yakni munculnya konflik yang terklasifikasikan menjadi beberapa jenis diantaranya ialah antar kelas sosial Perselisihan dapat terjadi apabila seseorang dari lapisan sosial bawah menempati posisi pada lapisan menengah ke atas. Kemudian kelompok lapisan sosial yang didatangi merasa terganggu dan akhirnya terjadi pertentangan. Misalnya Pertentangan kelas yang disebabkan oleh mobilitas sosial vertikal yang menurun. Contoh Bapak Andi seorang pengusaha kaya mengalami kebangkrutan dalam usahanya. Apabila perilaku sosial bapak Andi sebelum bangkrut tidak diterima oleh lapisan bawah karena sombong dengan kekayaannya maka setelah bapak Andi bangkrut / berada di kelas bawah menjadi terasing di lingkungan sosialnya. antar kelompok sosial Pertentangan yang terjadi pada kelompok sosial hampir menyerupai konflik pada kelas atau lapisan sosial. Contohnya Keberhasilan yang dicapai oleh kelompok tertentu akan menyebabkan ketidakpuasan kelompok lain sehingga mereka menuntut persamaan hak. antar generasi Situasi sosial seperti pergaulan, pendidikan, zaman dan teknologi yang dialami oleh seorang anak tentu berbeda dengan situasi sosial orangtuanya. Perbedaan tersebut akan membawa pertentangan apabila kedudukan anak tersebut sama atau lebih tinggi daripada orang tuanya. Orang tua yang dimaksud bisa jadi orang lain yang lebih tua. Contohnya Nasihat yang baik tidak selalu datang dari orang tua atau orang yang lebih tua. Akan tetapi orang yang lebih tua jarang menerima nasihat yang datang dari anak muda karena dianggap belum pantas, menggurui, dan tidak sopan. Orang tua yang demikian mempunyai sifat yang konservatif kolot atau tidak terbuka terhadap keadaan zaman yang telah berubah. Sedangkan anak muda bisa saja mempunyai kemampuan dan pendidikan yang lebih baik yang dapat melakukan mobilitas vertikal sehingga memiliki kedudukan lebih baik dibanding orang yang lebih tua. Link yang relevan Semoga bermanfaat ya. Kelas SMA Kategori Sosiologi Kata kunci Mobilitas Sosial Kode kategori berdasarkan KTSP Jawaban yang benar diberikan hapsariwindi4864 Konsekuensinya A. munculnya konflik konflik antarkelas sosial, konflik antarkelompok sosial, konflik antar adaptasi terhadap mobilitas sosial Terdapat beberapa tingkatan sosial tertentu yang disebut dengan strata di dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan adanya strata tersebut, setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk melakukan perpindahan dari strata rendah ke tinggi ataupun sebaliknya. Mobilitas sosial dalam masyarakat yang terbuka akan mudah terjadi karena lebih memungkinkan untuk mengalami perpindahan strata. Mobilitas sosial atau gerak sosial adalah kehidupan suatu individu sebagai makhluk sosial yang dipengaruhi oleh perpindahan strata. Baik individu ataupun kelompok, pasti akan mengalami hal tersebut. Berikut adalah ulasan lengkapnya yang bisa Sedulur pelajari. BACA JUGA Pengertian dan Manfaat Gotong Royong dalam Kehidupan Sosial pixabay Mobilitas sosial adalah suatu perubahan kedudukan masyarakat, baik individu maupun kelompok, ke sebuah kelas yang lainnya. Pengertiannya memiliki definisi sebagai pergerakan individu, kelompok, maupun keluarga yang akan berubah melalui stratifikasi sosial atau sistem hierarki. Pengertian tersebut juga bisa diartikan sebagai suatu gerak yang didefinisikan sebagai perpindahan individu atau kelompok dari suatu strata ke strata yang lainnya. 2. Pengertian mobilitas sosial menurut para ahli pixabay Sebelum mengetahui tentang jenis-jenis mobilitas sosial, ada pula pengertian pergerakan menurut para ahli. Berikut adalah pengertiannya 1. Kimball Young dan Raymond W. Mack. Menurut kedua ahli tersebut, suatu gerak dalam struktur yang mencakup sifat antar kelompok atau individu dengan beberapa pola tertentu yang mengatur adalah definisi dari mobilitas sosial. Pola tertentu itu adalah pola yang mengatur suatu organisasi pada suatu kelompok. Pada hakikatnya, manusia adalah makhluk sosial. Maka dari itu, manusia itu tidak lepas dari yang namanya suatu pergerakan. Bisa jadi, pergerakan tersebut ke arah yang lebih tinggi dari sebelumnya. Namun, bisa juga ke arah yang lebih rendah ataupun tidak berubah sama sekali. 2. Anthony Giddens. Berbeda dengan pengertian menurut Anthony Giddens. Beliau menyebutkan bahwa mobilitas sosial merupakan suatu gerakan dari orang per orang atau kelompok-kelompok di antara beberapa kedudukan sosial ekonomi yang berbeda satu sama lainnya. Giddens sendiri adalah seorang sosiolog terkenal dari Inggris yang telah dianggap sebagai salah satu penyumbang dalam adanya ilmu sosiologi modern yang terus berkembang. 3. Indera Ratna Irawati. Dikutip dari bukunya yang berjudul Stratifikasi dan Mobilitas Sosial, beliau menyebutkan bahwa pengertiannya adalah suatu perubahan status dalam suatu lapisan ke dalam lapisan yang lainnya. Perubahan tersebut bisa jadi lebih rendah ataupun lebih tinggi. Individu juga bisa berpindah peran saja tanpa harus berubah kedudukannya. BACA JUGA Apa Itu Eksibisionisme? Ini Penjelasan Lengkap & Ancamannya 3. Bentuk mobilitas sosial vertikal pixabay Setelah mengetahui pengertiannya, berikutnya adalah bentuk yang terbagi menjadi dua jenis, yaitu vertikal dan horizontal. Mobilitas sosial vertikal adalah perpindahan dari suatu kedudukan ke kedudukan yang lainnya yang tidak sederajat. Perpindahan tersebut dibagi lagi menjadi dua, yaitu vertikal ke atas dan vertikal ke bawah. Artinya, perpindahan bisa dialami baik itu lebih tinggi maupun lebih rendah. 1. Social Climbing. Untuk perpindahan kedudukan yang lebih tinggi dari sebelumnya, itu disebut juga dengan social climbing. Tanda dari social climbing adalah naiknya kedudukan seseorang atau kelompok ke yang lebih tinggi dan akan membentuk lagi suatu kelompok baru yang derajatnya akan lebih tinggi daripada lapisan yang sebelumnya sudah ada. Social climbing merupakan jenis mobilitas sosial dan contohnya adalah seorang warga yang dilantik menjadi ketua RT, ataupun guru yang diangkat menjadi kepala sekolah. 2. Social Sinking. Dalam Bahasa Inggris, sinking artinya tenggelam. Maka dari itu, social sinking dapat diartikan sebagai proses penurunan kedudukan seseorang dari atas menuju bawah. Alasan terjadinya penurunan kedudukan ini cukup beragam, seperti terjadinya penurunan jabatan, pensium, atau diberhentikan dalam suatu pekerjaan. 4. Bentuk mobilitas sosial horizontal pixabay Arti dari bentuk mobilitas sosial horizontal adalah suatu perpindahan kedudukan yang dialami individu atau kelompok, yang mana perpindahan tersebut tidak mengubah derajatnya seperti sebelumnya. Jadi, derajat mereka akan sejajar seperti sebelumnya. Misalnya adalah ketika seseorang berpindah kewarganegaraannya, atau mutasi pekerjaan yang hanya berpindah lokasi saja tanpa adanya jabatan yang berubah. BACA JUGA Kenali Apa Itu Privilege & Jenis Jenisnya yang Harus Kamu Tau 5. Bentuk mobilitas sosial antargenerasi pixabay Bentuk ketiga yang bisa terjadi adalah mobilitas sosial antargenerasi. Bentuk ini bisa terjadi karena adanya perubahan kedudukan yang berbeda di individu dan kelompok dalam dua generasi yang tidak sama. Adapun dua jenis antargenerasi adalah 1. Mobilitas intergenerasi. Pengertian dari mobilitas intergenerasi adalah suatu perubahan kedudukan yang terjadi bukan hanya satu generasi saja, melainkan beberapa generasi. Pergerakan tersebut bisa terjadi mulai dari kakek nenek sampai ke cucunya. 2. Mobilitas intragenerasi. Berikutnya adalah mobilitas intragenerasi yang berarti perubahan kedudukan atau status yang terjadi di dalam satu generasi yang sama. Contohnya adalah ayah ibu sampai ke anaknya. 6. Faktor struktural sebagai pendorong mobilitas sosial pixabay Faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial antara lain adalah faktor struktural. Faktor struktural berkaitan erat dengan kesempatan seorang individu untuk bisa menempati sebuah strata atau kedudukan serta memperoleh kemudahan. Di tanah air sendiri, kesempatan untuk bisa menempati suatu kedudukan tertentu yang dipengaruhi oleh faktor struktural cukup tinggi. Kesempatan bisa dimiliki oleh setiap orang untuk bisa menempati jabatan yang lebih tinggi di kemudian hari. BACA JUGA Apa Itu Toxic Positivity? Ini Ciri, Dampak & Cara Menghindarinya 7. Faktor ekonomi pexels Jawaban dari pertanyaan mengapa faktor ekonomi menjadi penghambat mobilitas sosial adalah karena ekonomi di suatu negara bisa naik dan turun. Misalnya di suatu negara memiliki kondisi ekonomi yang baik. Maka, masyarakat atau penduduk di sana akan dengan mudah memperoleh pendidikan, modal, serta kesempatan yang baik dibandingkan dengan negara yang lainnya. Apabila kondisi ekonominya cukup buruk, maka masyarakat atau penduduk setempat akan sulit untuk memenuhi kebutuhan. Jika sudah begitu, maka pergerakan kedudukan susah untuk terjadi. 8. Faktor individu pexels Faktor individu juga menjadi salah satu hal yang bisa menyebabkan terjadinya mobilitas sosial. Hal ini bisa dilihat dari segi pengetahuan, sikap, serta keterampilan karena setiap individu yang lahir tentunya memiliki ciri khas dan sifat yang berbeda. Walaupun begitu, setiap manusia tentunya mempunyai keinginan yang sama dalam hal mencapai kedudukan atau strata yang lebih tinggi lagi. Di Indonesia, seseorang akan dianggap menjadi pribadi yang berkualitas dilihat dari faktor pendidikan yang dienyamnya. Faktor pendidikan dapat membuat suatu individu bisa meningkat kedudukannya dalam masyarakat. BACA JUGA Apa Itu Tujuan Hidup, Ini Cara Menemukannya, Harus Tau! 9. Faktor politik pexels Selanjutnya, faktor pendorong suatu kedudukan atau strata adalah faktor politik. Politik bisa menjadi salah satu faktor pendorong mobilitas sosial dikarenakan adanya situasi politik pada suatu negara yang cenderung stabil atau tidak akan mempengaruhi kondisi keamanannya. Tentunya, faktor tersebut masih berhubungan dengan kemudahan dan ketersediaan seseorang dalam menjalankan sebuah pekerjaan ataupun aktivitas. 10. Penghambat mobilitas sosial diskriminasi pexels Selain adanya faktor pendorong terjadinya perpindahan kedudukan, ada pula faktor penghambat mobilitas sosial yang akan menyebabkan beberapa dampak terjadi, yaitu diskriminasi. Apabila faktor ini muncul, maka masyarakat akan susah untuk melakukan pergerakan strata menuju yang lebih baik. Walaupun faktor penghambat ini sering diabaikan, namun pergerakan strata akan menjadi sangat terhambat karena adanya diskriminasi. Seperti yang diketahui, bahwa diskriminasi merupakan sebuah sikap yang membedakan perlakuan seseorang terhadap sesamanya. Misalnya karena adanya perbedaan ras, suku, agama, maupun golongan tertentu. Diskriminasi biasanya akan berdampak cukup besar dan bisa jadi menimbulkan konflik antar masyarakat. BACA JUGA Kenali Isu Kesehatan Mental, Jenis dan Cara Menjaganya 11. Kemiskinan pexels Kemiskinan yang dialami oleh masyarakat akan membuat mereka kesusahan untuk mencapai strata atau kedudukan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Penyebab utama dari kemiskinan di suatu negara adalah pendidikan yang rendah. Apabila pendidikannya rendah, maka kualitas sumber daya manusia di suatu wilayah atau individu pun menjadi rendah. Alhasil, kemampuan seseorang untuk bersaing atau bergerak dari kedudukan rendah menjadi tinggi akan susah. Mereka pun akan susah untuk bersaing dan memiliki keterbatasan untuk mendapatkan pekerjaan. 12. Stereotip gender pexels Stereotip gender adalah faktor penghambat pergerakan kedudukan atau mobilitas sosial yang sering terjadi di lingkungan masyarakat sekitar. Stereotip gender terjadi ketika seseorang membeda-bedakan karakter dan kedudukan perempuan dan laki laki, serta memiliki pandangan bahwa derajat perempuan itu lebih rendah daripada laki-laki. Mereka menganggap bahwa laki-laki lah yang memiliki derajat paling tinggi. Contohnya adalah ketika menganggap bahwa perempuan tidak perlu mengenyam pendidikan yang terlalu tinggi karena pada akhirnya akan menjadi ibu rumah tangga setelah menikah dan harus melayani suami. Dari perilaku yang seperti itu, maka prestasi dan kesempatan perempuan dalam melakukan perpindahan strata yang lebih tinggi akan terhalangi. BACA JUGA Gangguan Bipolar Ini Tanda, Gejala & Pengobatannya 13. Dampak negatif mobilitas sosial pexels Struktur sosial masyarakat akan mengalami beberapa konsekuensi karena adanya gejala naik turunnya status sosial. Kemudian, akan timbul berbagai reaksi atas konsekuensi tersebut. Reaksi yang dialami bisa dalam bentuk sebuah konflik. Konflik akan hadir di tengah masyarakat sebagai dampak negatif adanya mobilitas sosial tertentu. Biasanya, konflik akan terjadi jika terdapat benturan antara kepentingan dan nilai. Beberapa lapisan bisa menjadi penyebab adanya benturan, seperti konflik antar kelas, antar kelompok, ataupun antar generasi. Pada konflik yang terjadi antar kelas, bisa terjadi apabila suatu kelas sosial berkeinginan untuk menduduki posisi tertentu sementara yang lainnya ingin mempertahankannya. Beberapa contoh dari konflik tersebut di antaranya adalah Reaksi negatif masyarakat terhadap adanya suatu kelas yang baru Reaksi negatif warga yang sudah tinggal cukup lama di suatu daerah terhadap warga baru Reaksi negatif individu atas perlakuan masyarakat terkait dengan munculnya kelas sosial yang baru 14. Dampak positif mobilitas sosial pexels Dampak positif dari adanya perpindahan strata adalah masyarakat akan berupaya untuk berprestasi agar dirinya sendiri bisa lebih maju dan memiliki kesempatan untuk berpindah dari strata sebelumnya. Contoh mobilitas sosial yang berdampak positif adalah seorang anak yang lahir dari keluarga miskin dan berusaha untuk mendapatkan kekayaan di masa depan dengan cara belajar dengan giat. Kesimpulannya, dampak yang diakibatkan dari berbagai faktor pasti akan terjadi dalam kehidupan masyarakat sebagai bentuk dari suatu perubahan. Begitupun dalam proses mobilitas sosial. Apabila strata atau kedudukan seseorang bisa diterima oleh lingkup lainnya, maka akan tercipta suatu keharmonisan dalam bentuk kerjasama. Keadaan akan berbanding terbalik ketika pergerakan kedudukan atau strata ditolak oleh lapisan masyarakat. Maka, hal tersebut akan menimbulkan suatu konflik.

bagaimanakah bentuk konsekuensi mobilitas sosial dalam kehidupan masyarakat