1 Bersifat radikal 2. Non kooperatif 3. Menuju Indonesia merdeka 4. Bersifat modern 5. Bersifat kedaerahan 6. Mengembangkan perekonomian Berdasarkan pernyataan di atas manakah dibawah ini yang termasuk strategi pergerakan nasional Indonesia pada masa kebangkitan nasional (1908-1942) A. 1, 2, dan 3 B. 2, 3 dan 6 C. 1, 3, dan 4 D. 2, 3 dan 4 E
Dibawahini merupakan bagian wawancara saya dengan admin Codenesia (anharku), dan telah dimuat di majalah CN-ZINE19.Wawancara ini rupanya terkait dengan kasus situs pernah saya tulis di sini.Jika ingin membaca versi lengkap dari isi majalah tersebut dapat langsung mendownload di website codenesia.com dengan terlebih dahulu mendaftar menjadi member.
Kejadian 17. Sunat sebagai tanda perjanjian Allah dengan Abraham. 1 Ketika Abram berumur sembilan puluh sembilan tahun, maka Tuhan menampakkan diri kepada Abram dan berfirman kepadanya: "Akulah Allah Yang Mahakuasa, hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela. 2 Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau, dan Aku akan membuat engkau
ST13,041 PROGRAM STUDI S,1 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2015 i LEMBAR PENGESAHAN Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul: HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PATIENT SAFETY DENGAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENCEGAHAN KEJADIAN PLEBITIS DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI WALUYO SURAKARTA Oleh
naskah nasb (updated): 8:20-22 20 Lalu Nuh mendirikan mezbah bagi TUHAN; dari segala binatang yang tidak haram dan dari segala burung yang tidak haram diambilnyalah beberapa ekor, lalu ia mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah itu.
Kejadian 50. 1 Lalu Yusuf merebahkan dirinya mendekap muka ayahnya serta menangisi dan mencium dia. 2 Dan Yusuf memerintahkan kepada tabib-tabib, yaitu hamba-hambanya, untuk merempah-rempahi mayat ayahnya; maka tabib-tabib itu merempah-rempahi mayat Israel. 3 Hal itu memerlukan empat puluh hari lamanya, sebab demikianlah lamanya waktu yang
Paulusmenyebutkan kematian roh waktu ia berkata, " mati dalam persekutuan dengan Adam" (1 Korintus 15:22). Karena itulah semua keturunan Adam dan Hawa tidak lagi mempunyai kehidupan rohani. (Kejadian 8:21) Ayat-ayat Alkitab di atas memberi kesimpulan bahwa tuhan-tuhan yang berada di kuil duniawi bukanlah Allah yang
Di dalam Kejadian 22, Allah memerintah Abraham untuk mengurbankan Ishak di atas Gunung Moria. Kita tidak mengetahui reaksi dalam hati Abraham terhadap perintah ini. Yang kita ketahui hanyalah bahwa Abraham menaati Allah dengan setia (Kejadian 15:1) dan sampai di kala itu Allah telah menunjukkan kebaikan pada Abraham.
22 (Kristus Manusia Baru) Sesungguhnya hanya dalam misteri Sabda yang menjelmalah misteri manusia benar-benar menjadi jelas. Sebab Adam, manusia pertama, menggambarkan Dia yang akan datang, yakni Kristus Tuhan. Kristus, Adam yang Baru, dalam pewahyuan misteri Bapa serta cinta kasih-Nya sendiri, sepenuhnya menampilkan manusia bagi manusia, dan
v Kel 1: 8-22 Israel yang diperbudak di tanah Mesir. v Kel 2:1-10 Kelahiran Musa . v Kel 3:1-10 Tuhan memanggil Musa . 2. Keluran 8-13. Keluar dari Mesir Ada Rencana Yang Indah Dibalik Kejadian Sulit - Kejadian 50:20-21 Sangat sulit rasanya untuk mengampuni setiap orang yang men… Saling Mendukung - 1 Tesalonika 5:11
Kejadian21. 21:1 TUHAN memperhatikan Sara, e seperti yang difirmankan-Nya, dan TUHAN melakukan kepada Sara seperti yang dijanjikan-Nya. f 21:2 Maka mengandunglah Sara, lalu ia melahirkan seorang anak laki-laki g bagi Abraham dalam masa tuanya, h pada waktu yang telah ditetapkan, sesuai dengan firman Allah kepadanya. i 21:3 Abraham menamai
RohKudus itu Maha Tahu : I Kor.2:10,11; Yoh.16:12,13. Sebagai Pribadi Roh Kudus itu berpikir, mengetahui, jadi bukan hanya sebagai tenaga kerja, misalnya seperti tenaga listrik yang dapat mengeluarkan cahaya, memecah dan membakar (petir), tetapi tidak mempunyai pribadi. A1.4. Roh Kudus Maha Kuasa (Luk.1:35).
ABSTRAKSTUDI MEKANISME SENYAWA ALFA-MANGOSTIN SEBAGAI ANTIMETASTASIS KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BIOINFORMATIKA Putri Ayu Berliana G. H.1, Sarmoko2, Nur Amalia Choironi2 Latar Belakang: Kanker payudara merupakan kanker dengan angka kejadian tertinggi kedua setelah kanker paru-paru. Saat ini, penanganan kanker payudara ditangani dengan pengobatan lokal, dan pengobatan sistemik.
INJILBAGI SEGALA MAKHLUK Injil Menurut Kejadian 7:9-17 Dan Implikasinya Bagi Tanggung Jawab Manusia Terhadap Ciptaan Lain. Narasi selanjutnya adalah Kej 8:1-22 dimana narasi i ni dimulai dengan .
Adapunperistiwa-peristiwa yang terjadi menjelang Proklamasi Kemerdekaan adalah: 1. Jepang menyerah kepada Sekutu. a. Dalam Sidang Istimewa Teikoku Ginkai (Parlemen Jepang) Pada Sidang Istimewa Teikoku Ginkai (Parlemen Jepang) ke-85 pada 7 September 1944 di Tokyo, Perdana Menteri Koiso mengumumkan bahwa daerah Hindia Timur (Indonesia
adGlgIz. Oleh Pdt. Hengky Tjia Kej 221 Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya “Abraham,” lalu sahutnya “Ya, Tuhan.” Kej 222 Firman-Nya “Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.” Pendahuluan Minggu ini kita memperingati “Hari Ayah”. Seorang ayah memiliki peran yang begitu penting dalam membangun sebuah keluarga, gereja dan juga bangsa. Pemazmur berkata “ . . . anak-anak-Mu seperti tunas pohon zaitun sekeliling mejamu!” Maz 1283. Mutu suatu tunas sangat tergantung pada mutu induk pohonnya. Jika pohon itu baik, maka tunasnya juga baik. Namun jika pohon itu buruk, maka tunasnya juga buruk. Sifat, watak dan kepribadian seorang anak sangat tergantung pada teladan orang tuanya. Kejadian 22 menampilkan sebuah gambaran yang indah tentang hubungan seorang ayah dan anaknya. Ini adalah salah satu kisah yang paling menyentuh di dalam Alkitab. Kisah ini menyampaikan pesan dan arahan yang luar biasa kepada para ayah. Setidaknya ada dua gambaran yang bisa kita lihat di dalam kisah ini. Gambaran pertama, penundukan seorang ayah kepada Allahnya. Perikop ini dibuka dengan sebuah keterangan “Setelah semuanya itu . . .” 221. Jika kita memperhatikan konteks perikop yang terdekat, yaitu Kejadian pasal 20 dan 21, maka kita akan melihat sebuah gambaran ketidaksempurnaan dalam diri Abraham. Ketidaksempurnaan itu nampak nyata secara khusus dalam peran Abraham sebagai seorang suami. Abraham pernah membohongi raja Abimelekh dengan mengatakan bahwa Sara adalah saudaranya, dan bukan istrinya. Akibat kebohongannya, raja Abimelekh hampir memperistri Sara. Ketidaksempurnaan Abraham juga nampak nyata secara khusus dalam perannya sebagai seorang ayah, yang tidak berdaya melindungi Ismail anaknya, ketika Sara menyuruhnya mengusir Hagar dan Ismail. Saudara, Abraham bukanlah seorang suami dan ayah yang sempurna. Tetapi Allah justru memilih Abraham menjadi “Bapa orang beriman”, Bapa bagi bagi semua orang yang menjadikan Allah sebagai Allah mereka. Bukan Henokh, bukan Yusuf, bukan Yosua yang Tuhan jadikan Bapa orang beriman, tetapi Abraham yang banyak kekurangannya. Tetapi, setelah semua peristiwa dan pengalaman yang dialaminya bersama dengan Tuhan, Abraham semakin mengenal Allah dan kehendak Allah baginya. Saudara yang terkasih, mengenal siapa Allah dan apa kehendak-Nya bagi kita sangat penting! Namun mungkin seringkali kita bertanya apa maksud Allah dibalik semua peristiwa yang aku alami? Apa maksud Allah? Seringkali pula kita BELUM mendapatkan jawabannya, dan sebuh pertanyaan kemudian menghentak kita “Masihkah kita percaya kepada-Nya?” 16 Juni 1996 merupakan hari Ayah yang bersejarah bagi saya. Itu adalah Hari Ayah terakhir saya bersama dengan papa saya. Semilan hari kemudian papa meninggal dunia. Beliau meninggal di usia yang terbilang masih sangat muda, 43 tahun. Padahal beliau tulang punggung satu-satunya keluarga kami. Saya tidak mengerti apa maksud Tuhan memanggil papa begitu cepat. Pertanyaannya Masihkah saya percaya kepada Tuhan, meskipun yang belum mengerti apa maksud Tuhan? Abraham juga pernah mengalami situasi yang sangat sulit ketika Allah memerintahkan dia untuk mempersembahkan putranya Ishak sebagai kurban bakaran. Mengapa Tuhan yang baik memerintahkan hal itu? Bukankah Ishak adalah anak yang Tuhan janjikan sendiri? Bukankah sesuai janji Tuhan, melalui Ishaklah bangsa-bangsa di bumi diberkati? Kita melihat Abraham taat Bagi Abraham ini adalah ujian terdalam baginya sebagai seorang ayah. Bagaimana respon Abraham? Kej 223 Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Tidak ada alasan yang lain. Allah satu-satu-satunya alasan. Selama ini Abraham telah mempercayakan dirinya dan keluarganya kepada Allah. Abraham percaya kepada Allah dan mengenal siapa Allah. Abraham memilih untuk taat kepada Allah. Seperti apakah iman Abraham? Beberapa ayat dalam perikop ini menunjukkan kepada kita bukan hanya penyerahan total Abaraham kepada Allah, tetapi juga logika iman-nya. Saya akan menunjukkan beberapa ayat dalam perikop ini Kej 224 Ketika pada hari ketiga Abraham melayangkan pandangnya, kelihatanlah kepadanya tempat itu dari jauh. 5 Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu “Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu.” Kej 227 Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya “Bapa.” Sahut Abraham “Ya, anakku.” Bertanyalah ia “Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?” 8 Sahut Abraham “Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku.” Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama. Ibr 1117 Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal, 18 walaupun kepadanya telah dikatakan “Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan disebut keturunanmu.” 19 Karena ia berpikir, bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang-orang sekalipun dari antara orang mati. Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali. Abraham menaati Allah karena ia menginginkan yang terbaik dari Allah bagi hidup dan keluarganya. Jika kita juga menginginkan yang terbaik bagi diri Anda sendiri, istri, dan anak-anak kita, kita harus sadar bahwa ketaatan kepada Allah dan Firman-Nya, itulah yang akan mewujudkannya. Abraham menunjukkan kepada kita bahwa kekuatan seorang ayah terletak kepada penundukannya kepada Allah. Ketika seorang ayah tunduk pada prinsip-prinsip Allah, menaati Dia setiap hari, percaya bahwa Allah akan menggenapi semua yang Ia janjikan. Ketika kita tunduk pada pimpinan-Nya. Kunci untuk memiliki keluarga yang harmonis dan terarah adalah para ayah yang bertanggung jawab untuk memimpin keluarga mereka. Seorang ayah bertanggung jawab kepada Allah. Seorang ayah juga bertanggung jawab kepada keluarganya untuk memenuhi kebutuhan mereka, melindungi mereka dalam segala keadaan, dan berperan sebagai imam bagi mereka. Kepemimpinan rohani di dalam keluarga terletak di bahu ayah. Bagaimana seorang ayah memberikan pimpinan rohani? la bertanggung jawab secara langsung kepada Allah untuk mengajar, memberi petunjuk, mengingatkan, dan menyediakan dasar-dasar disiplin di dalam keluarga Ulangan 61-7; Amsal 41, 4-7; 620. Ia memberikan pimpinan yang baik bagi anak-anaknya Mazmur 10313 dan berusaha untuk tidak melukai roh mereka dengan kekerasan dan teguran yang berlebihan Kolose 321; Ibrani 129. Dari semua hal yang diinginkan para remaja dari ayah mereka, ada dua yang hal yang bertengger nyaris di peringkat teratas mereka berharap para ayah tidak terlalu cepat marah dan mereka berharap para ayah bersedia mengakui kesalahan mereka. Kepemimpinan rohani yang bijaksana akan memasukkan hal-hal di atas dalam pertimbangan mereka. Seorang ayah juga merangsang timbulnya iman dan membangkitkan semangat anak-anaknya 1Tesalonika 211 Ia menyediakan waktu untuk memberikan perhatian secara pribadi kepada mereka. Gambaran yang kedua adalah penundukan seorang anak kepada ayahnya. Setiap jejak dalam kisah ini menunjukkan bahwa Abraham dan Ishak memiliki hubungan yang erat. Mereka pergi bersama menuju tempat untuk melakukan pengurbanan tersebut. Abraham pasti sudah menyampaikan pesan Allah kepada putranya dengan lemah lembut, dan Ishak dengan penuh ketaatan membiarkan ayahnya mengikatnya di atas altar. Ini merupakan gambaran dari ketaatan Kristus kepada Bapa! Ishak tunduk kepada kehendak dan otoritas ayahnya, dan dengan demikian, ia tunduk secara luar biasa pula kepada Allah, yang bertanggungjawab atas semua peristiwa tersebut. Di sini ada sebuah kebenaran yang menakjubkan bahwa Allah bekerja melalui para ayah dan ibu! Keduanya dipakai oleh Allah menjadi sarana untuk mengembangkan sikap dewasa di dalam kehidupan putra-putri mereka. Jika seorang ayah gagal melaksanakan tanggung jawabnya, sebuah keluarga kehilangan yang terbaik dari Allah. Akibatnya ada tekanan tambahan yang diletakkan di atas bahu ibu dan anak-anak. Perlindungan yang lenyap dari keluarga bagaikan sebuah payung yang terbang dari atas kita ketika hujan tiba. Ada sesuatu yang hilang, yang akan memengaruhi hubungannya dengan istri dan anak-anaknya. Ketika para ayah dan ibu menerima tanggung jawab mereka, maka anak-anak belajar dari keteladanan itu untuk untuk tunduk. Penundukan Ishak digambarkan dengan begitu indah. Tak ada sedikitpun pemberontakan, tak ada sikap yang mendukakan orangtuanya maupun Allahnya. Seorang ayah boleh menolak tanggung jawab untuk menjadi pemimpin rohani di dalam keluarganya, tetapi ia tidak bisa mengelak dari konsekuensi atas pilihannya. Kesimpulan Ada kalanya Tuhan mengijinkan kita mengalami tekanan hidup yang begitu rupa, sampai-sampai kita tidak menemukan alasan yang lain untuk hidup kecuali karena Dia satu-satunya alasan untuk kita hidup. Penundukan kepada Allah adalah kuncinya. Tetaplah tunduk kepada Allah sekalipun kita belum mengerti apa maksud Allah. Jadikan Dia satu-satunya alasan untuk kita hidup. Satu-satunya alasan kita berusaha menjadi ayah yang baik adalah karena Dia adalah Allah kita. Kita adalah milik-Nya dan Dia sudah melakukan kebaikan disepanjang hidup kita. Kebaikan teragung yang telah Dia lakukan justru melampaui apa yang Abraham lakukan. Dia mengikhlaskan Anak-Nya yang tunggal mati di kayu salib demi menebus kita. Apa alasannya Allah melakukan itu? Karena kita, karena Dia mengasihi kita. Tidak ada alasan yang lain. Ilustrasi Saya ingat di Hari Ayah 1996 itu papa memenuhi ajakan saya untuk ke gereja saya untuk melihat saya menyanyi bersama vokal grup saya. Waktu itu saya menyanyi dengan mata berkaca-kaca, ada rasa takut kehilangan papa, tetapi saya rindu menguatkan papa dengan pujian itu Tuhanlah gembalaku, yang setia tulus dan benar. Dialah yang memberi nyawanya untukku. Dialah yang menebus dosa manusia. Hohoho kibarkanlah panji kemenangan itu, dan kabarakan Injil kebenaran, dan janganlah jangan gentar, Tuhan menyertaimu, sampai ke akhir hidupmu. Hai para ayah, tetaplah tunduk kepada Allah. Dialah alasan kita hidup dan melayani sebagai seorang ayah. Mari kita menguduskan diri kita dengan mengkhususkannya bagi Allah. Rom 121 berkata “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah itu adalah ibadahmu yang sejati.” Mempersembahkan tubuh berarti menyerahkan pikiran, perkataan dan perbuatan kita secara keseluruhan kepada Allah, untuk kepentingan Kerajaan Allah dan bukan untuk kepentingan diri. Bagaimana caranya Anda sebagai ayah dapat memulai peran Anda sebagai pemimpin rohani di rumah Anda? Mengakui di hadapan Allah segala kelemahan kita dalam memimpin. Mintalah istri dan anak-anak untuk mengampuni kelemahan kita dalam memimpin. Mengatur kembali prioritas kita sehingga hubungan yang baru ini dapat menjadi hubungan yang tetap. Prioritas kita seharusnya demikian pertumbuhan dan perkembangan rohani pribadi, istri dan anak-anak, kemudian pekerjaan dan pelayanan. Menjadikan diri kita teladan rohani. Izinkan keluarga melihat Anda membaca Firman Allah dan mendengar Anda berdoa. Mulailah memimpin keluarga untuk membaca Alkitab, berdoa, dan saling berbagi. Memberikan waktu pribadi kepada anak-anak secara teratur untuk mempelajari Alkitab, berdoa, mengajar, dan berbagi. Meluangkan waktu teratur bersama istri Anda untuk berdoa dan bersekutu secara rohani. Mengembangkan sikap yang membangkitkan semangat keluarga, seperti kasih, kesabaran, dan iman. Kiranya Allah menuntun Anda sampai kepada puncak kebaikanNya bagi Anda dan keluarga Anda.
Renungan Harian Kejadian 8 1-22 Kegagalan Nuh Sebagai Suami Renungan Harian Kejadian 8 1-22 Kegagalan Nuh Sebagai Suami. Kakek Mama memiliki adik yang dikenal di kampung sebagai orang baik, kaya, dan dermawan. Herannya, dari empat anaknya, tak satu pun meniru perangai orang tuanya. Dua anaknya hidup miskin sampai tua karena judi. Seorang lagi kawin cerai dan memiliki anak di luar nikah. Seorang lagi kerjanya hanya mauk-mabukkan. Orang sampai heran bagaimana mungkin orang tua yang begitu baik namun anak-anaknya rusak semua. Kegagalan Nuh Sebagai Suami Nuh dikenal sebagai orang yang hidup lurus, namun di mana sebenarnya letak titik kegagalan Nuh sebagai seorang suami? Sebelum keluar bahtera, Tuhan sudah memberikan kepada Nuh urutan keluar bahtera Nuh yang pertama, lalu isterinya, baru anak-anaknya dan menantunya Kej. 8 16. Namun, Nuh keluar bahtera dengan urutan yang salah. Nuh keluar pertama, lalu anak-anaknya dan barulah isteri dan para menantunya. Nuh seperti anggap remeh perintah Tuhan dalam urutan keluar bahtera. Tuhan ingin Nuh belajar menghargai, menempatkan isteri di sisinya. Sekalipun Alkitab tidak menjelaskan peran isteri Nuh, tapi secara tidak langsung isteri Nuh sangat berperan. Bayangkan beratus-ratus hari dalam bahtera, memberi makan beragam hewan. Belum lagi harus memasak. Tentulah Nuh tidak melakukan hal itu sendiri, tapi dibantu isterinya. Sayangnya, Nuh anggap remeh kehadiran isterinya. Isteri di mata Tuhan bukanlah sebagai penggembira tapi pewaris kasih karunia. Mari belajar dari kegagalan Nuh. Perlakukan pasangan dengan baik karena dari kitalah anak akan belajar tentang pernikahan yang sehat. [Epha] Renungan Harian Kejadian 8 1-22 Kegagalan Nuh Sebagai Suami Baca juga Renungan Harian Remaja 1 Korintus 6 14-15 Pasangan Seiman
GambarNuh melihat pada orang-orang Nuh dan keluarga mematuhi Tuhan. Semua orang lainnya sangat jahat. Tuhan memberi tahu Nuh banjir akan menutupi bumi jika orang-orang tidak bertobat. Kejadian 65–13; Musa 813–17 GambarNuh mengajar orang-orang Nuh mengajarkan kepada orang-orang bahwa Tuhan mengasihi mereka dan ingin mereka bertobat dan memiliki iman kepada Yesus Kristus. Mereka tidak mau mendengarkan. Musa 819–30 GambarNuh dan keluarganya membangun bahtera Nuh sedih karena orang-orang tidak mau bertobat. Tuhan memerintahkan Nuh untuk membangun sebuah kapal besar yang disebut bahtera. Bahtera itu akan menjaga keluarga Nuh aman selama banjir. Kejadian 614–18; Musa 825 Gambarhewan-hewan berjalan masuk ke dalam bahtera Keluarga Nuh membawa makanan ke dalam bahtera. Tuhan mengirim setidaknya dua hewan dari setiap jenisnya kepada Nuh. Hewan-hewan itu masuk ke dalam bahtera, dan tujuh hari kemudian turunlah hujan. Kejadian 618–22; 71–9 Gambarbahtera mengapung di laut Sama seperti Tuhan telah memperingatkan, hujan turun selama 40 hari 40 malam. Banjir menutupi bumi. Kejadian 76–23 Keluarga Nuh dan seluruh hewan dalam bahtera mengapung dengan aman di atas air. Kejadian 724; 81–3 GambarNuh, keluarga, dan hewan-hewan di daratan Ketika banjir surut, bahtera mendarat di tanah kering. Nuh dan keluarganya membangun sebuah mazbah untuk menyembah Tuhan dan berterima kasih kepada-Nya karena melindungi mereka. Tuhan berjanji tidak akan pernah mengirim banjir lagi ke bumi. Dia mengirim pelangi sebagai pengingat akan janji-Nya. Kejadian 813–22; 98–17
1. ALLAH MENGINGAT NUH & KASIH KARUNIA 81 Maka Allah mengingat Nuh dan segala binatang liar dan segala ternak, yang bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu, dan Allah membuat angin menghembus melalui bumi, sehingga air itu Ditutuplah mata-mata air samudera raya serta tingkap-tingkap di langit dan berhentilah hujan lebat dari langit,3 dan makin surutlah air itu dari muka bumi. Demikianlah berkurang air itu sesudah seratus lima puluh Dalam bulan yang ketujuh, pada hari yang ketujuh belas bulan itu, terkandaslah bahtera itu pada pegunungan Sampai bulan yang kesepuluh makin berkuranglah air itu; dalam bulan yang kesepuluh, pada tanggal satu bulan itu, tampaklah puncak-puncak gunung. Air bah mulai tahun 600 hari 17 bulan 2 menurut tahun Nuh, sekitar 1556 tahun Adam. Air bah 40 hari, yaitu total 150 hari 5 bulan bumi dikuasai air, bahtera berisi kehidupan berada di atas bumi & tak menyentuh darat, baru pada hari 17 bulan 7 lambung bahtera kandas di puncak Ararat di bawah air. Hidup & Keselamatan balik ke bumi. Puncak bumi tampak di hari 1 bulan 10. Inilah nubuat/gambaran, bumi terus dikuasai kekosongan, hingga Yesus & orang2 kudus yang naik ke sorga, balik menjadi penguasa tertinggi di bumi. Selama itu, Nuh & keluarganya harus diam menunggu saja. Tentulah Tuhan menjaga keadaan di dalam bahtera hingga hewan liar pun damai & tenang. Yang bisa dilakukan Nuh hanya berdoa & memberi makan semua hewan itu. Demikianlah sorga, semua ialah mahkluk-berdoa & damai sejahtera dalam dekapan Bapa, sebab dipenuhi Roh Kudus & diisi/makan Firman Kebenaran. 2. DUKA ALLAH REDA & MEMBERKATI LAGI 86 Sesudah lewat empat puluh hari, maka Nuh membuka tingkap yang dibuatnya pada bahtera Lalu ia melepaskan seekor burung gagak; dan burung itu terbang pulang pergi, sampai air itu menjadi kering dari atas Kemudian dilepaskannya seekor burung merpati untuk melihat, apakah air itu telah berkurang dari muka Tetapi burung merpati itu tidak mendapat tempat tumpuan kakinya dan pulanglah ia kembali mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu, karena di seluruh bumi masih ada air; lalu Nuh mengulurkan tangannya, ditangkapnya burung itu dan dibawanya masuk ke dalam Ia menunggu tujuh hari lagi, kemudian dilepaskannya pula burung merpati itu dari bahtera;11 menjelang waktu senja pulanglah burung merpati itu mendapatkan Nuh, dan pada paruhnya dibawanya sehelai daun zaitun yang segar. Dari situlah diketahui Nuh, bahwa air itu telah berkurang dari atas Selanjutnya ditunggunya pula tujuh hari lagi, kemudian dilepaskannya burung merpati itu, tetapi burung itu tidak kembali lagi Dalam tahun keenam ratus satu, dalam bulan pertama, pada tanggal satu bulan itu, sudahlah kering air itu dari atas bumi; kemudian Nuh membuka tutup bahtera itu dan melihat-lihat; ternyatalah muka bumi sudah mulai kering. Setelah 40 hari hujan deras, Nuh mengutus gagak agar terbang jauh tinggi, pulang pergi. Tapi saat bahtera kandas, Nuh mengutus merpati agar tidak terbang jauh untuk melihat apakah air sungguh surut & tanda2 kehidupan. Gagak simbol dari kematian & duka, merpati simbol dari damai & kebaikan. Setelah 7 hari 24-7 perdu zaitun kecil mulai berdaun. Lalu 7 hari lagi 31-7 merpati itu mendapat tempat tinggal. Seperti Penciptaan, awalnya air, lalu tampak tanah, tunas tumbuh, burung di udara, ikan di laut, hewan, manusia. 5 bulan setelah kandas, umur 601, Nuh membuka tingkap, melihat bumi lagi. Selama Nuh dalam bahtera yang tertutup rapat & tak dapat melihat keluar, Tuhan memulihkan bumi seperti saat dicipta, ada berkat, damai & kebaikan. 3. ALLAH MEMBERI KEHIDUPAN BARU 814 Dalam bulan kedua, pada hari yang kedua puluh tujuh bulan itu, bumi telah Lalu berfirmanlah Allah kepada Nuh16 “Keluarlah dari bahtera itu, engkau bersama-sama dengan isterimu serta anak-anakmu dan isteri anak-anakmu;17 segala binatang yang bersama-sama dengan engkau, segala yang hidup burung-burung, hewan dan segala binatang melata yang merayap di bumi, suruhlah keluar bersama-sama dengan engkau, supaya semuanya itu berkeriapan di bumi serta berkembang biak dan bertambah banyak di bumi.”18 Lalu keluarlah Nuh bersama-sama dengan anak-anaknya dan isterinya dan isteri Segala binatang liar, segala binatang melata dan segala burung, semuanya yang bergerak di bumi, masing-masing menurut jenisnya, keluarlah juga dari bahtera itu. Nuh tak keluar bahtera sekehendak sendiri, tapi menanti kehendak Tuhan. 1 tahun 10 hari, 370 hari sejak air bah datang, Tuhan mengeluarkan Nuh & memberi perintah sama seperti kepada Adam, yaitu mengisi bumi kembali. Yang Allah lakukan bukanlah membinasakan yang memang binasa, tapi arti perbuatanNya lebih kepada mengisi tempat yang ditinggalkan yang binasa, begitulah orang2 kudus menggantikan tempat malaikat2 jahat yang mati. 4. MEZBAH KORBAN BAKARAN & JANJI ALLAH 820 Lalu Nuh mendirikan mezbah bagi TUHAN; dari segala binatang yang tidak haram dan dari segala burung yang tidak haram diambilnyalah beberapa ekor, lalu ia mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah Ketika TUHAN mencium persembahan yang harum itu, berfirmanlah TUHAN dalam hati-Nya “Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya, dan Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan. 22 Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam.” Yang pertama dilakukan Nuh ialah mendirikan mezbah syukur & pengingat, bukan seperti mezbah pemujaan berhala untuk minta suap sesajen. Sebab Yehova ialah Tuhan yang lebih dulu bertindak & menghampiri. Kali ini pun Tuhan tak meminta dari manusia, tapi Nuh mau mempersembahkan milik terbaiknya, nyawa/darah, itu artinya nyawa yang selamat ialah milik Allah. Tuhan senang Nuh menyadari imannya, & Allah pun ganti berjanji menjaga mereka sebagai milikNya sendiri. Sekalipun Allah tahu manusia daging itu bodoh & nuraninya dosa, sebab itu harus diperhitungkan juga ke dalam janji tebusan nyawa Adam yang akan datang yaitu keturunannya, Yesus Kristus. Jika tak memperhitungkan Yesus, maka semua hal tak mungkin masih ada. Bahkan manusia masih mungkin berdosa, sebab Kristus belum datang lagi. Pengertian jahat’ ialah mahkluk asing, tak mengenal Allah & Allah itu asing. NIV mengartikan kecenderungan/inklinasi hati, KJV mengartikan imej/rupa. Dosa/kejahatan sejatinya bukan perbuatan, tapi pribadi, jiwa, hati, roh, ego. Sekali terlahir dari Pendosa, maka anak Pendosa itu pun ialah Pendosa juga. Dosa tak sekedar keturunan/diwariskan, tapi mahkluk yang sama/serupa dari 1 keluarga/1 spesies. Manusia ialah spesies & keluarga besar pendosa. Jadi, penentu berdosa atau tidaknya anak, ialah siapa yang membenihkan. Kristus bukan hanya tak berdosa, tapi juga tak mungkin berdosa, sebab Ia ialah Allah yang dikandung/dibuahi Roh Allah, hingga Ia disebut Anak Allah. Allah itu tertinggi maka Ia tak perlu wajib selalu memberitahu janjiNya, tapi sebab itu, orang berdosa sukar mengerti kehendak baikNya & percaya Dia. Tuhan tak akan merusak bumi bagi manusia, & tak membinasakan segala sekaligus sebab ada orang2 yang terikat perjanjian Tuhan turun-temurun. Selama bumi belum lenyap, waktu berputar terus & lama agar timbul iman. Bumi belum mati sebab Yesus belum datang lagi & masih tersisa umatNya. *** KESIMPULAN & CATATAN PENTING KITAB KEJADIAN PASAL 7-8 1. Sekalipun Tuhan berkuasa menjadikan semuanya dalam 1 hari, namun dari gambaran Nuh ini, kemungkinan Tuhan menciptakan setiap benda dalam kurun waktu tertentu yang justru periode bagi benda itu menjadi ada ialah proses & periode yang Tuhan sengaja ciptakan/tetapkan bagi benda itu seterusnya, contoh telur ayam menetas dalam 21 hari & padi masak setelah 95 hari.
kesimpulan kejadian 8 1 22